Cegah Kasus Stunting Bertambah, Mbak Rerie: Perlu Gerakan Skrining untuk Ibu & Balita
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyarankan perlunya gerakan skrining atau deteksi dini kesehatan untuk ibu dan balita sebagai upaya mencegah bertambahnya kasus stunting.
Stunting merupakan kasus anak mengalami gangguan pertumbuhan yang bisa diakibatkan masalah gizi kronis atau kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.
Mbak Rerie yang akrab disapa itu menyarankan agar gerakan skrining untuk ibu dan balita itu dilaksanakan di pusat-pusat layanan kesehatan.
"Upaya deteksi dini kesehatan ibu dan anak di pusat layanan kesehatan di tingkat wilayah terkecil, seperti pos pelayanan terpadu (Posyandu) di RT/RW dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) harus benar-benar dijalankan secara proaktif untuk mencegah lahirnya bayi berisiko stunting," kata Mbak Rerie dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/2).
Catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dari 1,9 juta hingga 2 juta pasangan yang menikah per tahun, sebanyak 1,6 juta yang hamil di tahun pertama pernikahan melahirkan 300 ribu bayi berisiko stunting.
Catatan yang sama juga menyebutkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia kini masih 189 per 100 ribu kelahiran hidup.
Menurut Mbak Rerie, temuan BKKBN tersebut sangat mengkhawatirkan di tengah upaya menekan pertumbuhan kasus stunting di tanah air.
Upaya menekan angka kasus stunting lewat perbaikan asupan gizi ibu hamil, anak dan balita harus konsisten dilakukan.
Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah II juga menekankan agar upaya untuk terus memantau kecukupan gizi ibu hamil, anak dan balita lewat upaya skrining rutin penting dilakukan.
Melalui skrining kesehatan secara berkala, kata dia diharapkan sejumlah potensi penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan balita, dapat terdeteksi sejak dini.
Rerie mendorong agar upaya deteksi dini kesehatan ibu hamil, anak dan balita bisa dilakukan serentak di seluruh tanah air dalam bentuk satu gerakan nasional sehingga upaya untuk menekan jumlah kasus stunting signifikan.
Tentu saja, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, gerakan nasional deteksi dini kesehatan dan kecukupan gizi ibu hamil, anak dan balita itu harus didukung para pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
"Sehingga gerakan tersebut juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat luas untuk menjalankan pola hidup sehat pada keseharian," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat alias Mbak Rerie menilai perlunya gerakan skrining untuk ibu dan balita untuk mencegah kasus stunting bertambah
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak