Cegah Konflik, Kemdikbud Cetak 5.000 Duta Budaya
Sabtu, 03 November 2012 – 03:30 WIB
Wiendu menjelaskan jika urusan pelestarian kebudayaan ini tidak hanya berbentuk pelestarian kesenian dan benda-benda warisan sejarah saja. Tetapi yang tidak kalah penting juga pelestarian perilaku yang menjadi budaya Indonesia. Seperti gotong royong dan solidaritas.
Jika semua lapisan usia masyarakat bersatu melestarikan perilaku warisan budaya Indonesia ini, bisa menekan potensi-potensi penyimpangan yang sekarang terus marak. Sebut saja soal konflik masyarakat di sejumlah daerah yang baru-baru ini seakan muncul bergantian dari satu daerah ke daerah lainnya.
Selain itu juga jika perilaku gotong royong dan solidaritas bisa dilestarikan juga bisa menekan potensi tawuran pelajar. Bahkan lebih dari itu, upaya ini bisa menekan regenerasi penjahat tingkat tinggi. Seperti koruptor dan teroris.
Wiendu lantas mengatakan jika pencetakan pemuda duta budaya ini disesuaikan dengan sifat pemuda. "Kami menghindari kesan formal dan kaku. Jadi nanti tidak ada SK-SK-an," katanya. Meski begitu dia optimis para pemuda ini tetap semangat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing. (wan)
JAKARTA - Maraknya konflik masyarakat yang muncul belakangan ini, disinyalir menjadi gejala mulai lunturnya pelestarian perilaku yang menjadi budaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dies Natalis ke-60, IPB Berikan ‘Fateta Award 2024’ Kepada Menteri LHK dan Direktur Utama Astra
- Eksaminasi Perkara Mardani H Maming, Pakar Hukum Sebut SK Bupati Tidak Melanggar UU Minerba
- Kurator dan Pengurus Rawan Jadi Objek Tindak Pidana dalam Kasus Kapailitan dan PKPU
- Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Jangan Fokus pada Formasi di Dinas Asal, Cek Lainnya
- Soal Keppres IKN, Jokowi Maunya Prabowo yang Meneken
- Semarakkan Literasi di Masyarakat, TBM Bukit Duri Bercerita Gelar Baca Nyaring