Cegah Korupsi, Biaya Kampanye Pilkada Dibatasi
Sabtu, 24 April 2010 – 13:02 WIB
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow menyatakan, menekan anggaran kampanye pilkada tidak hanya berdampak pada efisiensi. Calon pemimpin kepala daerah dengan bujet kecil juga bisa mendapat kesempatan maju mencalonkan diri. "Di daerah kan banyak orang potensial, tapi tidak mau maju karena finansial yang pas-pasan. Aturan ini menciptakan iklim yang lebih fair," kata Jeirry.
Dengan mengukur pengeluaran, mengawasinya lebih mudah. Jeirry menyatakan, pengawas dan auditor bisa langsung menghitung pengeluaran dana kampanye melalui atribut pasangan calon. "Mengaudit penerimaan lebih sulit karena mudah dimanipulasi," jelasnya.
Dia menambahkan, cara menghitung standar dana kampanye harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Salah satu caranya menetapkan standar dana kampanye berdasar jumlah penduduk ataupun pemilih atau berdasar luas wilayah. (sof/pri/bay/c6/tof)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar politik uang dan biaya tinggi dihilangkan dalam pemilihan kepala daerah. Tingginya
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Survei Y-Publica: Agustina-Iswar Unggul Atas Yoyok-Joko di Pilkada Semarang
- Tim Pemenangan RIDO Diumumkan Lusa, Dasco Minta Fokus Pada Kerja-Kerja Lapangan
- Ridwan Kamil Sempat Ditolak Warga, Tim Pemenangan Bakal Pilih-Pilih Wilayah yang Akan Didatangi
- Cerita Eman Suherman Dapat Rekomendasi Prabowo untuk Maju di Pilbup Majalengka
- Gerakan Coblos Semua Calon di Pilkada Tak Boleh Dikriminalisasi
- Ahmad Ali-AKA Geram Wasit PON 2024 Aceh Curangi Tim Sepak Bola Sulteng