Cegah Korupsi dengan Pendekatan Seni Budaya
Jumat, 09 Desember 2011 – 13:53 WIB

Cegah Korupsi dengan Pendekatan Seni Budaya
JAKARTA - Berani jujur, hebat. Demikian tema peringatan Hari Anti Korupsi Internasional yang jatuh pada Jumat, 9 Desember 2011. Tema ini sengaja diangkat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas fenomena maraknya praktik ketidakjujuran saat ini. Ketidakjujuran merupakan pangkal tindak korupsi, yang semakin masif terjadi.
"Tema ini memang menekankan pada pencegahan korupsi yang lebih sistemik. Tindak pidana korupsi di Indonesia berkembang semakin masif. Korban juga semakin masif. Jika tidak diberantas secara sistemik, maka korupsi berpotensi merusak budaya bangsa," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas, di kantor KPK, Jumat (9/12).
Untuk mencegah itu, lanjut Busyro, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan KPK, yakni pendekatan seni dan pendekatan budaya. Alasannya, seni dan budaya dengan desain strategis dan sistemik diharapkan bisa membuat berani jujur.
"Peringatan kali ini tidak hanya sekadar momentum untuk merefleksi dan berkontemplasi dari sudut pandang formal, tapi juga seni dan budaya. Harus diakui proses penegakan hukum mengalami krisis dan jauh dari harapan negara transparan serta demokratis, karena itu harus ada pendekatan yang sifatnya fitrah," terang Busyro.
JAKARTA - Berani jujur, hebat. Demikian tema peringatan Hari Anti Korupsi Internasional yang jatuh pada Jumat, 9 Desember 2011. Tema ini sengaja
BERITA TERKAIT
- Soal Ojol dapat BHR Rp 50 Ribu, Wamenaker Merespons Begini, Keras
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Terapkan Diskon Tarif pada Arus Balik, ASDP Imbau Pemudik Persiapkan Perjalanan Arus Balik
- Wapres Gibran Rakabuming Pulang ke Solo, Wali Kota Surakarta Akui Dapat Banyak Pesan
- Perusahaan Aplikator Hanya Beri BHR Rp50 Ribu untuk Driver Ojol, Begini Respons Wamenaker
- Hari Kedua Lebaran 2025, Menkop Budi Arie Kunjungi Joko Widodo