Cegah Krisis, BUMN Stabilkan Obligasi
Rabu, 19 Januari 2011 – 16:53 WIB
Karena harga sedang jatuh, BUMN bisa diuntungkan lantaran bisa memberikan potensi capital gain saat harga mulai rebound. "Ini instrumennya operasi pasar terbuka, seperti yang dilakukan Bank Indonesia," katanya. Dia menambahkan, BUMN diharapkan bisa memberikan leadership dalam situasi krisis.
Baca Juga:
Sebab, saat krisis terjadi pelaku pasar menunnggu apa yang dilakukan pemerintah sebagai otoritas, serta BUMN sebagai supervisor industri di masing-masing sektor. "Leadership ini penting, dan di situ lah kita akan memberikan tindakan-tindakan yang intinya apa dan bagaimana untuk melakukan stabilisasi," kata Rahmat.
Ketika krisis, lanjut dia, saat harga surat utang jatuh, pelaku pasar selalu menunggu-nunggu kapan terjadi rebound. Menurut Rahmat, pada saat itu lah pemerintah dan BUMN perlu masuk ke pasar. Dalam situasi normal, pemerintah perlu melakukan operasi pasar. Tetapi, itu ketika terjadi volatilitas yang kecil di pasar. "Kalau memang situasinya cenderung ke krisis, kita lakukan crisis management protocol dan ada tahapan waspada, siaga, dan krisis," imbuhnya.
Di sisi lain, pemerintah kemarin melakukan pembelian balik (buy back) satu seri Surat Utang Negara (SUN), yakni FR 0020 senilai Rp 100 miliar. Seri tersebut memiliki kupon 14,275 persen dengan harga rata-rata tertimbang 118,4 persen. (sof/oki)
JAKARTA - Pemerintah menghimpun 13 BUMN untuk menjadi pembeli siaga apabila harga Surat Berharga Negara (SBN) jatuh di pasar sekunder saat terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi