Cegah Lonjakan Harga Ayam, Pemerintah Diminta Prioritaskan Bibit Lokal
Karena itu, dalam mendukung peningkatan produksi ternak khususnya ayam, Kementerian Pertanian mencangkan untuk mengadakan bibit betina produktif ternak ayam di tahun 2022 sebanyak 18.30.031 ekor dan meningkat 18.969.602 di tahun 2023 dan 19.509.172 di tahun 2024.
Oleh karena itu, diperlukan supply grand parent stock (GPS) untuk mencapai target tersebut sebagaimana tertuang dalam perubahan kedua Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020 – 2024.
“Ke depan pemerintah perlu tetap memperhatikan potensi tersebut guna perkembangan industri peternakan yang mandiri dan berdaya saing. Hal ini tentu saja sesuai dengan harapan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menyerap produk hasil dari dalam negeri, ya salah satunya adalah GGP ayam broiler unggul tersebut. Cara itu tentu bisa ditempuh guna menekan angka impor bibit ayam,” tegas Renaldy.
Pemerintah juga diharapkan untuk tetap berkolaborasi aktif dengan para pelaku usaha, sehingga keberhasilan dalam penerapan kebijakan dapat benar-benar dirasakan masyarakat. (dil/jpnn)
Untuk menekan peningkatan harga ayam di Indonesia, pemerintah diharapkan menekan impor bibit dari luar negeri dan percaya dengan produksi lokal.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Menko Airlangga: Indonesia Akan Terus Maju di Tengah Tantangan Global
- Dua Perusahaan Indonesia Berkomitmen Gunakan Telur Ayam Bebas Kandang Baterai
- Gibran Mengeklaim Food Estate Ada yang Berhasil, Mahfud MD Tersenyum, Lalu Menundukkan Kepala
- Blusukan di Pasar Flamboyan Pontianak, Anies Dengar Keluhan Pedagang dan Konsumen
- Bicara Berdikari Spirit Proklamasi, Hasto Singgung Mental Impor Pengkhianat Reformasi
- Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif