Cegah Penipuan, Uang Umrah Disetor ke Menag Layaknya BPIH
jpnn.com, SUMEDANG - Kementerian Agama memprediksi kegiatan perjalanan umrah kembali normal, setelah musim haji, mulai Oktober depan. Sejumlah agenda dipersiapan untuk menekan potensi penipuan umrah. Mulai dari implementasi e-umrah, hingga mengkaji skema penampungan uang umrah layaknya biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).
Sejumlah agenda pencegahan kejahatan umrah itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali pada seminar pengelolaan umrah oleh Majelis Dakwah Indonesia (MDI) di Sumedang, Sabtu (29/9). Dia menegaskan Kemenag tetap pada posisi sebagai regulator. Urusan penyelenggaraan umrah tetap ditangani oleh travel atau swasta.
’’Yang penting jamaah umrah bisa dilayani dengan nyaman dan tidak menjadi korban penipuan,’’ tuturnya. Diantara yang saat ini dikaji Kemenag adalah uang pendaftaran umrah ditransfer atau dibayarkan ke rekening Menteri Agama. Skema ini mirip pada pembayaran BPIH haji reguler maupun haji khusus.
Pihak travel umrah baru bisa mengambil uang tersebut hanya saat pembayaran tiket pesawat, sewa pemondokan, atau akomodasi lainnya. Melalui skema ini masyarakat tidak lagi berpotensi jadi korban penipuan. Sebab uangnya aman di rekening Menteri Agama.
’’Tapi ini rencana jangka panjang,’’ jelasnya. Nizar pun mengakui implementasi pengelolaan uang umrah seperti BPIH rentan mendapat penolakan dari travel. Tetapi dengan skema tersebut, Nizar menegaskan pengelolaan uang umrah lebih akuntabel.
Tidak seperti sekarang yang seluruhnya dikelola travel. Bahkan pada kasus ABU Tours, uang umrah diinvestasikan di proyek properti. Celakanya proyek propertinya tidak menguntungkan akhirnya muncul masalah.
Kemudian Nizar mengatakan pemerintah Arab Saudi menilai implementasi e-hajj berjalan dengan baik. Tidak menutup kemungkinan layanan berbasis elektronik tersebut juga diterapkan dalam penyelenggaraan umrah melalui program e-umrah. Untuk itu Nizar mengatakan Kemenag sudah mengantisipasinya melalui program Sipatuh (sistem pengawasan terpadu umrah dan haji khusus).
Nizar mengatakan layanan Sipatuh sudah bisa diakses jamaah umrah yang sudah terdaftar di travel resmi. Caranya adalah melalui website sipatuh.kemenag.go.id. Di website ini calon jamaah umrah yang sudah mendaftar di travel resmi bisa mendapatkan banyak informasi.
Uang pendaftaran umrah ditransfer atau dibayarkan ke rekening Menteri Agama, mirip pada pembayaran BPIH.
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- HNW Kembali Tolak Kenaikan Biaya Haji Tahun 2024
- Ustaz Maulana Berbagi Tip Aman dan Nyaman Saat Umrah
- Biaya Haji 2024 Disepakati Lebih Rendah dari Usulan Pemerintah, Bipih Diusulkan Sebegini
- Biaya Haji 2024: BPIH Disepakati Rp 93,4 Juta, PPP Usul Jemaah Bayar 55 Persen Saja
- Apa Perbedaan BPIH dan Bipih? Ini Penjelasan Stafsus Menag