Cegah Penyebaran Covid-19, Sleman Menyekat Barak Pengungsian Gunung Merapi
“Ini social distancing dengan pengungsian di era Covid-19. Di samping aman dari Merapi juga aman dari Covid-19. Lalu memang tidak ada rapid, tetapi kalau tamu atau sukarelawan wajib periksa kesehatan dan jalankan prokesnya,” tegasnya.
Terkait fasilitas barak, SP memastikan tetap ada penataan. Terutama untuk melengkapi fasilitas yang ada.
Baik untuk kebutuhan personal maupun komunal. Termasuk di antaranya kebutuhan beribadah.
“Untuk konsumsi sudah disiapkan dapur umum eh Tagana dibantu TNI dan Polri. Pasti kami lengkapi fasilitasnya,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto menuturkan, ada total 120 partisi.
Terbagi masing-masing 80 partisi dan 40 partisi dalam gedung yang berbeda. Pembagian ruangan berdasarkan kategori lanjut usia dan anak-anak dan ibu hamil.
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah menyiapkan kandang ternak. Fungsinya untuk menampung ternak milik warga.
Khususnya yang berasal dari dusun Kalitengah Lor. Tercatat setidaknya ada 300 ekor sapi yang dimiliki oleh warga.
Seluruh warga sekitar lereng Gunung Merapi yang masuk dalam kawasan rawan bencana wajib mengungsi.
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana
- Peduli Sesama, Octa Lakukan Ini di Sejumlah Negara
- Gunung Merapi Luncurkan 143 Kali Guguran Lava selama Sepekan
- 3 Gunung Api Erupsi, Ada Potensi Bahaya Gas Beracun dari si Laki-laki
- Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
- Gunung Merapi Meluncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh