Cegah Peretasan Berulang, Media Wajib Penetration Test
Pratama menyarankan untuk media besar terutama nasional, sebaiknya mempunyai unit tersendiri yang bertanggung jawab dan fokus terhadap keamanan siber.
Menurutnya, hal ini masih sangat jarang karena masih banyak yang beranggapan bahwa bagian IT pasti mengerti tentang keamanan siber.
Padahal, kata dia, dalam kenyataannya IT itu sangat luas, sehingga perlu penegasan adanya struktur tersendiri yang khusus bertanggung jawab terhadap keamanan siber.
Hal itu biasa disebut dengan CSOC (Cyber Security Operation Center).
“Pada akhirnya isu keamanan siber juga sudah harus mulai menjadi perhatian tidak hanya oleh unit yang bertanggung jawab, terhadap IT tetapi juga sampai ke level teratas seperti pemred. Kesadaran dan kewaspadaan sedari dini diharapkan bisa mengurangi resiko serangan siber,” pungkas Pratama. (boy/jpnn)
Media massa diimbau melakukan penetration test agar tidak mudah diretas, belajar dari kasus Tempo dan Tirto.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- MediaMIND 2024 jadi Sarana untuk Mengajak Generasi Muda Berkontribusi Bagi Indonesia
- Pelita Air Layani Pemred Media Massa Terbang ke Bali
- RUU Penyiaran Jadi Topik Hangat, Gibran Ikut Berpendapat
- Media Massa Berperan Penting Deteksi Dini dan Perkuat Daya Tangkal Masyarakat dari Ideologi Terorisme
- Kampanye Pemilu 2024 Dimulai Hari Ini, Penjabat Gubernur Jateng Ajak Media Massa Tangkal Hoaks