Cegah Perkelahian antar Siswa dengan Video Online
Sebuah iklan grafis bertema anti-kekerasan telah diluncurkan dan akan dipasang di awal video perkelahian siswa yang diunggah ke YouTube.
Sebuah iklan, yang dikembangkan oleh kampanye ‘One Punch Can Kill’ atau ‘Satu Pukulan Bisa Membunuh’ ini, akan dipasang sebelum video kekerasan siswa, dengan harapan aksi ini mampu menghentikan tindak kekerasan remaja melalui media sosial.
Simon Turner, salah satu aktivis kampanye tersebut, mengatakan, ia ingin mematahkan anggapan bahwa kekerasan adalah hal yang ‘keren’.
"Anak-anak muda menjadi kelompok yang paling gemar kekerasan dalam masyarakat kita, dan apa yang kami bicarakan adalah remaja berusia 14 sampai 18 tahun," ungkapnya.
Iklan anti-kekerasan menunjukkan perkelahian antar siswa. (Foto: One punch can kill)
Ia lantas menerangkan, "Untuk 9 bulan terakhir, ‘One Punch Can Kill’ telah meneliti penggunaan media sosial untuk mengimbangi beberapa bentuk kekerasan yang muncul secara online ini.”
"Jadi iklan ini akan berada di awal tayangan video di YouTube, mudah-mudahan bisa bertindak sebagai langkah pencegahan untuk menghalangi remaja dari sikap eksplorasi kekerasan," tambahnya.
Iklan grafis ini menunjukkan perkelahian antara sekelompok siswa di mana salah satu dari mereka ditekan kepalanya.
Sebuah iklan grafis bertema anti-kekerasan telah diluncurkan dan akan dipasang di awal video perkelahian siswa yang diunggah ke YouTube.Sebuah iklan,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat