Cegah Permainan, Tes Masuk IPDN Harus Sistem CAT

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Arwani Thomafi menilai masih terdapat banyak masalah di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun ia tidak sependapat dengan usulan Gubernur DKI Jakarta Basukti T PUrnama (Ahok) agar sekolah kedinasan di bawah naungan kemendagri itu dibubarkan.
Justru, Arwani mengusulkan supaya kemendagri melakukan pembenahan secara mendalam, mulai dari tahapan seleksi masuk sekolah pencetak pamong praja itu, hingga penugasan bagi lulusannya.
"Harus serius mulai dari tahap awal seleksi masuk praja, lalu kurikulum coba dievaluasi dan bagaimana jaminan penugasan mereka," kata Arwani di gedung DPR Jakarta, Selasa (8/9). Politikus PPP itu mendorong adanya perbaikan dari manajemen sekolah tersebut.
Arwani mengusulan agar sistem rekruitmen praja IPDN bisa lebih transparan maka harus dilakukan secara online, dengan sistem Computer Assisted Tes (CAT). Cara ini juga bisa membuka peluang bagi seluruh anak bangsa untuk masuk sekolah calon PNS itu.
"Selama ini belum ada perbaikan yang kelihatan, karena pemerintah belum serius. Audit seleksinya. Seleksi masuk lakukan secara online agar transparan dan bisa diakses semua anak bangsa," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Arwani Thomafi menilai masih terdapat banyak masalah di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun ia tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran
- Ganesha Operation dan FT UNDIP Bantu Siswa Menghadapi Persaingan Masuk PTN
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan