Cegah Potensi Penyakit Tidak Menular Lewat Cara ini
jpnn.com, JAKARTA - Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
WHO memperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit tersebut pada 2016.
Hampir sebagian besar kasus tersebut terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang besar kontribusinya terhadap penyakit jantung.
Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Achmad Syawqie mengatakan, upaya pengurangan risiko bisa menjadi salah satu cara bagi perokok dewasa yang mengalami kesulitan berhenti merokok.
“Bagi perokok yang sulit berhenti, ada opsi mengurangi risiko dengan cara beralih ke produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik. Upaya tersebut telah terbukti dapat mengurangi angka perokok di sejumlah negara, yakni Jepang, Inggris dan Selandia Baru,” jelas Syawqie.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil kajian ilmiah terbaru yang dilakukan YPKP bersama SkyLab-Med di Yunani pada tahun lalu.
Dalam kajian tersebut, YPKP melakukan perbandingan emisi senyawa aldehida yang dihasilkan dari produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan rokok melalui vaping machine dan smoking machine.
Di kedua mesin tersebut, YPKP meneliti sebanyak 20 batang tembakau untuk produk tembakau yang dipanaskan, 3-5 ml cairan rokok elektrik, dan 20 batang rokok.
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang besar kontribusinya terhadap penyakit jantung.
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Pemerintah Baru Diminta Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Merumuskan Regulasi
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Blusukan di 3 Wilayah Ini, Bea Cukai Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar Gempur Rokok Ilegal di Konawe