Cegah Potensi Penyakit Tidak Menular Lewat Cara ini
Hasilnya produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik memiliki emisi aldehida yang jauh lebih rendah dari rokok.
Artinya, risiko bagi perokok juga menurun jika mereka beralih ke produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik.
“Jika rokok digunakan dengan cara membakar tembakau, maka produk tembakau alternatif hanya memanaskan tembakau sehingga tidak menghasilkan asap, melainkan uap. Karena tidak ada proses pembakaran, produk tersebut tidak menghasilkan abu dan memiliki kadar zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya yang jauh lebih rendah daripada rokok,” papar Sywaqie.
Hasil kajian ilmiah dari UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan uap yang mengandung zat kimia berbahaya lebih rendah sebesar 50-90 persen jika dibandingkan dengan asap rokok.
“Pengurangan risiko dapat melengkapi upaya pengendalian rokok yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia saat ini. Para pembuat kebijakan dan ahli kesehatan disarankan untuk mendalami upaya tersebut untuk mengatasi masalah rokok di bangsa ini. Jika kita berkaca pada Jepang, Inggris dan Selandia Baru, kita dapat melihat bahwa upaya tersebut telah berhasil menurunkan angka perokok di sana,” ujar Syawqie.
Belum lama ini, European Society of Cardiology menerbitkan ringkasan komprehensif oleh ahli jantung Dr. Dimitris Ritcher berjudul “Ahli Jantung dan Alternatif Merokok: Apa yang Harus Kita Ketahui.” Ringkasan tersebut menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif bisa mengurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok.
“Indonesia harus terbuka dengan teknologi dan inovasi yang dapat membantu mengurangi risiko kesehatan bagi masyarakat, termasuk risiko dari kebiasaan merokok. Berdasarkan kajian ilmiah, produk tembakau alternatif dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi risiko dari rokok," serunya.
"Informasi akurat ini harus disampaikan oleh pemerintah dan ahli kesehatan kepada perokok dewasa dan mendorong mereka untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko daripada rokok dan meninggalkan rokok sepenuhnya,” imbuh Syawqie.(chi/jpnn)
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang besar kontribusinya terhadap penyakit jantung.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat