Cegah Pungli, Kada Harus Berani Main Pecat
Jumat, 09 Desember 2011 – 01:28 WIB
DEPOK -- Di tengah pesimisme publik terhadap upaya perbaikan kinerja birokrasi, Walikota Solo, Jateng, Joko Widodo, justru bersikap optimistis. Dia yakin, kinerja birokrasi bisa bersih dari kebiasaan pungutan liar (pungli). Syaratnya, ada ketegasan dari kepala daerahnya.
Menurut Jokowi-panggilan akrabnya-seorang kepala daerah harus bertindak tegas terhadap anak buahnya yang tidak punya niat bekerja melayani masyarakat dengan baik. Jokowi sendiri, mengaku tidak sungkan-sungkan memecat aparatur di daerahnya yang tidak mau diajak memperbaiki sistem birokrasi.
Baca Juga:
Dia cerita, pertama kali duduk sebagai walikota, 6,5 tahun silam, dia gerah dengan pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang harus makan waktu tiga hingga empat minggu baru kelar. "Tergantung ampop," cetus Jokowi saat didaulat menyampaikan pendapatnya di acara Deklarasi Nasional Birokrasi Bersih dan Melayani di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (8/12).
"Saya panggil programer. Dia bilang urus KTP delapan menit selesai. Saya bilang ke masyarakat, sehari selesai. Waktu rapat, ada ada tiga-empat lurah dan camat, merasa keberatan. Dia bilang tak mungkin sejam, tak mungkin sehari. Empat orang yang ngomong gitu, besoknya saya copot karena niat saja tidak punya, apalagi melaksanakan. Saya cari yang punya niat," tegas Jokowi, disambut tepuk tangan hadirin.
DEPOK -- Di tengah pesimisme publik terhadap upaya perbaikan kinerja birokrasi, Walikota Solo, Jateng, Joko Widodo, justru bersikap optimistis. Dia
BERITA TERKAIT
- JADE Hadirkan Inovasi Teknologi Praktik Kedokteran Gigi
- KPK Sebut Paman Birin Mangkir dari Pemeriksaan
- Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Anugerah Sahabat Pers Award dari SPS Sumut
- Kejagung Sudah Sita Aset Hendry Lie, Nilainya Puluhan Miliar
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi
- Indonesia Re Dukung Pengembangan SDM Industri Asuransi lewat Executive Training