Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek

Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali Lipat

Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Namun, Aris sebenarnya baru belajar membuat film pendek secara otodidak pada 2004. Bersama sahabatnya, Bowo Leksono, yang pengetahuannya tentang film sama-sama nol puthul, keduanya nekat membuat film pendek berjudul Si Buta dan Penuntunnya.

"Setelah itu, saya dan Bowo sempat bikin film pendek bersama. Tujuan kami ingin melestarikan local power. Maka, semua film yang kami buat pakai bahasa Jawa Banyumasan," tuturnya.

Ketika Aris memilih fokus sebagai guru sambil mengembangkan pembuatan film pendek di kalangan anak didiknya, Bowo terus berkosentrasi pada pengembangan komunitas di Purbalingga. "Kami tetap berhubungan baik di komunitas (film, Red). Tapi, proses kreatif jalan sendiri-sendiri," terangnya.

Untuk menunjang ekskul film, Aris merelakan handycam pribadinya yang berukuran kecil menjadi alat eksperimen para siswa. Belakangan, dia membeli kamera panggul seharga Rp 9 jutaan. "Tapi, hasilnya jelek. Gambarnya kayak handycam," ujarnya, dengan nada jengkel.

Awalnya, niat Aris Prasetyo mendirikan kegiatan ekstrakurikuler film di SMP tempatnya mengajar sangat sederhana. Dia hanya ingin menarik minat anak-anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News