Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali Lipat
Rabu, 26 Desember 2012 – 02:51 WIB
Untung, keluarga memperbolehkan Aris meminjam kamera yang masih dipakai untuk bisnis video shooting. "Jadi, semua jalan cuma waton nekat (modal nekat, Red)," ujar bapak satu anak itu.
Namun, semua pengorbanan itu tak sia-sia. Dua film pendek mampu diproduksi anak-anak asuh Aris sepanjang 2009. Masing-masing berjudul Baju buat Kakek dan Sang Patriot. Mulai ide cerita, sutradara, sebagian besar pemeran, sampai proses penggarapan dikerjakan sendiri oleh para siswa. Aris hanya memberikan pengarahan dan bimbingan.
Di luar dugaan, film Baju buat Kakek yang berdurasi 14 menit berhasil menyabet penghargaan Film Terbaik di ajang Festival Film Anak (FFA) Medan pada 2009. "Baju buat Kakek mengisahkan seorang anak bernama Prapti yang tinggal dengan kakeknya," kata Aris.
Suatu hari, sang kakek, seorang pembuat anyaman ceting (bakul nasi), divonis dokter menderita kanker otak. Mengetahui umurnya tak lama lagi, sang kakek mengajak cucunya "Prapti" ke toko kain untuk membeli kain mori sebagai "persiapan". Tapi, toko kain itu rupanya tengah kehabisan stok.
Awalnya, niat Aris Prasetyo mendirikan kegiatan ekstrakurikuler film di SMP tempatnya mengajar sangat sederhana. Dia hanya ingin menarik minat anak-anak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408