Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali Lipat
Rabu, 26 Desember 2012 – 02:51 WIB

Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Prapti awalnya tak mengerti bahwa kain mori adalah kain kafan untuk membungkus jenazah.
Begitu mengetahui kebenaran mengenai kain mori dan penyakit kakeknya, Prapti yang sangat bersedih memecah celengannya. Dia bertekad membelikan kain mori sebagai kado terakhir buat sangat kakek. Tapi, karena tabungannya masih kurang, Prapti mencari tambahan dengan menjadi pemulung.
Film Baju buat Kakek itu juga mendapat apresiasi di ajang International Film Festival V di Jakarta pada 2010, yang mengangkat tema film-film sutradara perempuan sedunia. Kebetulan film Baju buat Kakek disutradarai perempuan. Dia adalah Misyatun, siswi SMP Negeri 4 Satu Atap yang saat itu duduk di kelas VIII. Setahun sebelumnya, film tersebut juga menjadi juara 1 Festival Film Remaja 2009 dengan menggondol empat kategori; Sutradara Terbaik, Film Terbaik, Aktris Terbaik, Editor Terbaik.
Sang Patriot, film yang berdurasi lebih singkat, yakni 11 menit, juga berhasil meraih juara harapan III pada Festival Film Remaja (FFR) 2009. Selain itu, film tersebut menyedot perhatian dalam ajang Ganesha Film Festival (GanfFest) yang diselenggarakan Lembaga Film Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2010. Di sana Sang Patriot kembali mengukir prestasi sebagai nomine lima besar Skenario Terbaik dan nomine film yang menggunakan unsur teknologi.
Sang Patriot bercerita mengenai keinginan seorang ibu agar putra semata wayangnya menjadi tentara. Sayang, si anak ternyata tidak berhasil lolos tes masuk sekolah tentara. Sang ayah yang pensiunan tentara sebenarnya memiliki koneksi. Seorang anak buahnya di masa peperangan kini menjadi pejabat penting militer. Meski begitu, sang ayah tak mau memanfaatkan itu untuk meloloskan anaknya menjadi tentara.
Awalnya, niat Aris Prasetyo mendirikan kegiatan ekstrakurikuler film di SMP tempatnya mengajar sangat sederhana. Dia hanya ingin menarik minat anak-anak
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu