Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali Lipat
Rabu, 26 Desember 2012 – 02:51 WIB
Film Langka Receh, jelas Aris, menceritakan praktik kecurangan yang sering dilakukan penjual. Sering terjadi penjual atau petugas kasir memberikan kembalian kepada pembeli dalam bentuk permen. Dalam film itu, ada seorang anak yang rajin mengumpulkan "permen kembalian" dari sebuah toko saat berbelanja.
Setelah terkumpul banyak, si anak mau memakainya untuk berbelanja di toko yang sama. "Tapi, penjualnya tidak mau," ujar Aris, lantas tertawa.
Sebagai guru pembimbing ekskul film, Aris senang karena ikut mengharumkan nama sekolah. Apalagi, banyak anak asuhnya yang sukses mengukir prestasi di tingkat nasional dan internasional. Tapi, di atas semua itu, dia bergembira karena jumlah anak yang melanjutkan sekolah ke SMP semakin banyak. Pada 2012 ini, jumlah siswa SMP Negeri 4 Satu Atap mencapai 289 siswa atau naik tujuh kali lipat jika dibandingkan dengan 2007.
Meski jumlah siswa meningkat signifikan, fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 4 Satu Atap masih sangat terbatas. Hingga sekarang, mereka baru memiliki lima ruang kelas. Itu pun dengan satu ruang guru yang difungsikan sebagai kelas dan satu kelas yang sebenarnya adalah lobi yang disekat tripleks. Karena itu, ada tiga kelas yang terpaksa masuk sore. Bahkan, untuk perpustakan, ruang UKS, dan ruang guru, SMP Negeri 4 Satu Atap meminjam ruangan milik SD Negeri 2 Tunjungmuli.
Awalnya, niat Aris Prasetyo mendirikan kegiatan ekstrakurikuler film di SMP tempatnya mengajar sangat sederhana. Dia hanya ingin menarik minat anak-anak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408