Cegah Rabies, Pemerintah Jakarta Awasi Penjual Makanan Daging Anjing

"Saya tak bisa mengatakan apa-apa, ini sangat sensitif," kata Sri.
"Mengkonsumsi daging anjing adalah bagian beberapa budaya di sini jadi kami harus sangat berhati-hati. Kami tak melegalkan atau melarangnya, kami masih berpikir, bagaimana menghindari rabies, kami perlu pemikiran lebih lanjut tentang hal itu," sambungnya.
Anjing disalurkan dalam kondisi mengenaskan
Karin Frankem, dari organisasi ‘Jakarta Animal Aid Network’, telah menyelidiki perdagangan daging anjing selama 18 bulan terakhir.
Ia mengatakan, sebagian besar anjing untuk konsumsi berasal dari Jawa dan kemudian dipindahkan ke seluruh negeri, dengan ribuan dari mereka mengalami kondisi yang mengenaskan.
"Truk-truk ini pergi dari kota ke kota dan mereka mentransfer 40 sampai 50 anjing pada satu waktu, mereka semua saling bertumpukan," tuturnya.
"Ketika mereka tiba di lokasi, misalnya Jogja (Jogjakarta), Solo atau Jakarta, beberapa anjing sudah mati, beberapa masih hidup, itu benar-benar cukup mengejutkan," sambungnya.
Tapi ia mengatakan, daging anjing itu populer, sehingga kampanye untuk melarang mengkonsumsinya harus bergerak perlahan.
Komunitas pecinta masakan berbahan baku daging anjing di Jakarta merasa terancam. Perintah Gubernur Jakarta untuk menyelidiki penjualan daging anjing
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?