Cegah Radikalisme di Kalangan Milenial, Polri Harus Gandeng Organisasi Kepemudaan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Sahabat Polisi Indonesia (SPI) DKI Jakarta Fauzi Mahendra menyoroti banyaknya generasi muda terpapar paham radikal. Salah satunya ZA, wanita penyerang Mabes Polri.
Fauzi pun meminta pihak kepolisian untuk menggandeng organisasi kepemudaan supaya generasi milenial terhindar dari paham radikal.
"Agar milenial terpantau dari pencucian otak sehingga mudah diajak bergabung ke berbagai aktivitas teroris," kata Fauzi Mahendra dalam keterangannya, Kamis (1/4).
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengakui banyak generasi milenial terdeteksi masuk dalam kelompok Vila Mutiara yang melakukan aksi teror di Katedral Makassar.
"Kelompok Vila Mutiara merupakan jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang merekrut anak muda yang masih dalam lingkup keluarga," kata Rusdi.
Adapun pelaku teror di Mabes Polri merupakan anak muda kelahiran 1995. Dia diketahui merupakan mahasiswa yang drop out pada semester 5.
Menurut Rusdi, Densus 88 Antiteror sedang mendalami adanya pelaku lain di balik aksi ZA.
Polri pun memastikan aksi ZA sebagai lone wolf atau atas inisiasi sendiri, walaupun hal itu masih sebatas dugaan. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Polri diminta untuk menggandeng organisasi kepemudaan supaya generasi milenial terhindar dari paham radikal.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- Pakar Terorisme: Fokus BNPT Pada Perlindungan Perempuan, Anak, dan Remaja Sudah Tepat
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme