Cegah Radikalisme di PTKIN, Menag Perintahkan Bentuk Satgas
’’(Mata kuliah) Studi Islam perlu untuk semua program studi,’’ katanya. Lukman merasa heran ketika ada mahasiswa atau bahkan dosen yang menjadikan fiqih sebagai akidah. Sebab, varian fiqih itu sangat banyak. Untuk itu dia mengatakan mahasiswa harus dibekali dengan dasar-dasar ilmu keislaman yang cukup.
Pertemuan ini juga dihadiri rektor UIN Syarif Hidayatullah periode 1998-2006 Azyumardi Azra. ’’Mengimpor radikalisme ke Indonesia itu keblinger. Proses radikalisasi di kampus umum dan UIN itu ada. Di prodi-prodi umum,’’ ungkapnya.
Dia bahkan secara jelas mengatakan bahwa di prodi-prodi saintek, kedokteran, dan ekonomi di kampus UIN Syarif Hidayatullah juga ada proses radikalisasi.
Bahkan sempat ada kegiatan diskusi yang dilakukan oleh Bidang Dakwah Kampus Hizbut Tahrir Indonesia (BDK-HTI) chapter UIN Syarif Hidayatullah. Dia mengakui bahwa ada dosen mata kuliah umum di kampus Islam yang tidak memiliki bekal wawasan Islam yang utuh.
Sebab mereka berasal dari kampus-kampus umum. Sehingga mereka perlu dibekali dengan wawasan Islam yang komperhensif. ’’Di UIN Ciputat (Syarif Hidayatullah) saja belum ada kegiatan seperti ini,’’ tuturnya. (wan/oki)
Radikalisme tak hanya muncul di kampus umum negeri Tetapi juga menyusup di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN).
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Daftar 10 Perguruan Tinggi Islam Negeri Paling Diminati Siswa
- Panda Nababan Berkisah soal Momen sebelum Jokowi Ikut Jumatan di Aksi 212
- Kepala BPIP Ungkap Pentingnya Aspek Legal Konstitusional Penegakan Hukum
- Kemenag: Tokoh Pendidikan Perlu Diberi Vaksin Antiradikalisme
- 73.944 Siswa Lulus SPAN PTKIN 2022, Ini 5 Kampus & Prodi Favorit
- Wamenag: PTKIN Jangan Cuma Mencetak Ijazah