Cegah Stunting, BPIP Siap Kerahkan Paskibraka untuk Mengampanyekan #CukupDuaTelur
“Sebagai seorang ibu dan nenek, saya juga memiliki tanggung jawab untuk memberi kualitas hidup yang baik kepada anak dan cucu. Sebagai wakil rakyat, saya bersama Komisi IX dan mitra kerja berkomitmen bergotong royong menuntaskan persoalan stunting di Indonesia dengan target penurunan hingga 14 persen pada tahun 2024," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai jika generasi di bawah mengalami stunting alias gagal tumbuh (fisik) dan gagal berkembang.
"Stunting itu pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Cirinya, kemampuan intelektualnya tidak bisa bersaing. Orang stunting kurang beruntung, biasanya pada hari tuanya kena penyakit serangan jantung, tekanan darah, dan kencing manis," ungkap Hasto.
Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen. Angka tersebut di bawah 2021 dengan prevalensi 24,4 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan prevalensi angka stunting turun ke angka maksimal 14 persen pada 2024 mendatang.
Angka tersebut dapat dicapai jika hingga akhir tahun 2023 angkanya bisa mencapai 17 persen. (mrk/jpnn)
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi akan menggerakkan paskibraka untuk berperan lebih, salah satunya terkait upaya mengampanyekan program #CukupDuaTelur
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- FGD BPIP Berharap Presiden Terpilih Jadi Panglima Pemberantasan Mafia Pertambangan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- BPIP: Muhibah Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Sebagai Diplomasi Pancasila di Panggung Internasional
- Kemenpora-BKKBN Sepakat Tingkatkan IPP Nasional Domain Partisipasi & Kepemimpinan Serta Kesehatan
- Halili Hasan: Indonesia Hadapi Tantangan Serius Soal Moralitas Penyelenggara Negara
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara