Cegah Stunting dengan Sarapan Bergizi
jpnn.com, JAKARTA - Pemberian asupan makanan bergizi untuk anak dimulai dari sarapan. Memberikan sarapan untuk anak juga sebaiknya tidak salah pilih.
Para orang tua harus bisa membantu melengkapi asupan gizi untuk anak-anak mereka di pagi hari.
Hal itu guna menekan kasus stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Pada 2019, jumlah kasus stunting mencapai 27,6 persen.
Menurut dokter spesialis gizi dr. Feni Nugraha, MARS, MGz, SpGk, pemberian mi instan untuk anak juga sebaiknya dihindari.
“Bahan utama pembuatan mi instan adalah tepung, yang termasuk jenis karbohidrat sederhana. Jadi, susah dicerna, dan bisa merusak usus. Itu sebabnya mie instan enggak bisa dikonsumsi berlebihan,” kata Feni dalam keterangan pers, Rabu (14/4).
Mi instan, lanjut dr. Feni, tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Namun, tak dapat dipungkiri sampai saat ini, masyarakat masih menjadikan mie instan sebagai alternatif makanan yang murah dan praktis untuk meredam lapar dan kesehatan pun terabaikan.
Dia pun mengimbau para ibu agar lebih bijak dan kreatif dalam memilah dan mengolah makanan untuk anak. Banyak pilihan makanan instan lain yang lebih sehat, antara lain bubur isnstan yang lebih mudah dicerna dan lebih sehat untuk disantap setiap hari.
Bubur instan, kata dia, bisa dikombinasikan dengan bahan makanan sumber protein seperti telur dan sayuran, agar kebutuhan zat gizinya lebih lengkap. (jlo/jpnn)
Para orang tua harus bisa melengkapi asupan gizi anak di pagi hari agar mencegah stunting.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Spageti Instan dengan Rasa Restoran, Solusi Praktis Pencinta Pasta
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat
- Gandeng UNSIKA, Peruri Perkuat Program Penurunan Stunting di Karawang