Cegah Tawuran, Tambah Poin Akreditasi
Selasa, 16 Oktober 2012 – 08:24 WIB

Cegah Tawuran, Tambah Poin Akreditasi
JAKARTA - Meletusnya aksi tawuran mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM) yang merenggut dua nyawa pekan lalu, berbuntut panjang. Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menambah poin atau kriteria pengajuan akreditasi. Menurut Nuh, jika aspek-aspek tadi bisa dikelola dengan baik, maka potensi terjadinya tawuran mahasiswa bisa dicegah. Iklim akademik yang bagus, juga perlu ditopang suasana sosial dan kemanusiaan yang baik juga.
Saat memimpin pertemuan seluruh rektor PTN dan Kopertis (koordinator perguruan tinggi swasta) di Jakarta kemarin, Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan sistem akreditasi saat ini luput tidak memantau potensi-potensi pecahnya tawuran di sebuah kampus. "Selama ini akreditasi masih menyangkut aspek-aspek akademik murni saja," katanya.
Baca Juga:
Setelah ada insiden tawuran mahasiswa itu, Nuh menugaskan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk menyusun formulasi tambahan penentuan akreditasi kampus hingga program studi (prodi). Mantan rektor ITS itu mengatakan, poin akreditasi bisa ditambang dengan aspek kemampuan kampus mengelola lingkungan sosial, budaya, dan kemanusian mereka.
Baca Juga:
JAKARTA - Meletusnya aksi tawuran mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM) yang merenggut dua nyawa pekan lalu, berbuntut panjang. Untuk mencegah
BERITA TERKAIT
- Pesantren Marjinal Buka Jalan Pendidikan dan Kewirausahaan
- Selaraskan Akademik & Spiritual, Madina Islamic International School Cetak Generasi Unggul
- UNSRI dan Ganesha Operation Berbagi Trik Lulus Seleksi Masuk PTN
- UBM Ajak Siswa Kenali Potensi Data Science dan Artificial Intelligence
- SIS South Jakarta Salurkan Hasil Mega Bazaar ke Organisasi Nirlaba
- Puasa dan Idulfitri 2025: Libur Sekolah 13 Hari, Tidak Termasuk Tanggal Merah