Cegah Terorisme, Perkuat Koordinasi dan Kemampuan Aparat
jpnn.com, SEMARANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, bandara merupakan salah satu magnet bagi teroris untuk menjalankan aksinya.
Dia mencontohkan pengeboman di Belgia yang terjadi beberapa waktu lalu.
Karena itu, harus ada evaluasi dan upaya memperkuat koordinasi serta kemampuan aparat untuk mengantisipasi aksi teroris.
“Tidak hanya di bandara, nantinya di pelabuhan laut dan terminal juga akan dilakukan simulasi dan latihan juga,” ujar Suhardi usai upacara penutupan dan simulasi latihan mitigasi aksi terorisme intergratif dengan metode practical exercise (PE) dan full mission profile (FMP) di Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang, Rabu (31/10).
Dia menjelaskan, simulasi dan latihan itu bertujuan menyiapkan instansi terkait terhadap serangan terorisme.
Simulasi dan latihan ini diharapkan membuat instansi terkait siap melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing bila terjadi teror.
“Dalam simulasi dan latihan ini, peserta dibekali bagaimana cara mengatur, taktik, teknik masing-masing instansi,” kata Suhardi.
Suhardi menambahkan, latihan dan simulasi ini merupakan program rutin dari BNPT.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, bandara merupakan salah satu magnet bagi teroris untuk menjalankan aksinya.
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme