Cegah TPPO, Retno PKS Ingatkan CPMI Jangan Percaya Rayuan Calo
jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sri Retnowati mengimbau calon pekerja migran Indonesia (PMI) agar lebih selektif memilih jalur keberangkatan.
Saat ini muncul banyak kasus PMI yang menjadi korban penyiksaan majikan. Selain itu, banyak CPMI ilegal yang terlantar akibat tidak selektif memilih jalur keberangkatan.
Menurut dia, CPMI seyogianya menggunakan jalur resmi atau PT yang jelas tempat dan kantornya.
"Jangan percaya dengan rayuan calo atau tekong," kata Retno kepada media, Kamis (22/6).
Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah itu mendorong pemerintah terus menerus memberikan sosialisasi tentang mekanisme pemberangkatan tenaga kerja.
"Jelaskan kepada mereka apa saja yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai tenaga kerja. Sampaikan juga apa hak dan kewajiban PT dan majikan di sana," ujar dewan dapil Jonggat-Pringgarata itu.
Retno menyampaikan tenaga kerja yang diberangkatkan harus dibarengi kontrak kerja.
"Di dalamnya, ada keseluruhan perjanjian antara pihak-pihak terkait. Semua itu harus jelas," ungkap Retno.
Anggota DPRD Lombok Tengah Sri Retnowati atau Retno mengimbau para CPMI jangan percaya rayuan calo demi mencegah TPPO di NTB.
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Kantor Imigrasi Bekasi Terapkan Kebijakan Bagi CPMI Untuk Dukung Pemberantasan TPPO
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- Menteri Karding: Pekerja Migran Indonesia Harus Memiliki Keterampilan dan Mental Kuat
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun