Cegah Virus dari Luar Negeri, Imigrasi China Tutup Layanan Paspor

jpnn.com, BEIJING - Badan Imigrasi Nasional China (NIA) menghentikan sementara penerbitan paspor dan dokumen perjalanan lainnya untuk mencegah meluasnya kasus impor COVID-19, demikian NIA, Rabu.
NIA sangat memperhatikan tren kasus COVID-19 secara global sehingga kebijakan-kebijakannya menyesuaikan situasi saat ini.
Instansi yang sebelumnya menyatu dengan Kementerian Keamanan Publik China (MPS) itu juga akan memperketat keluar-masuk warganya yang tidak memiliki tujuan sangat mendesak.
Otoritas imigrasi tersebut juga akan menindak tegas pelaku perjalanan lintasbatas secara ilegal dan berbagai kejahatan yang lain untuk mencegah pendatang haram memasuki wilayah daratan Tiongkok itu.
Kebijakan tersebut diambil setelah COVID-19 varian Delta klaster Nanjing, Provinsi Jiangsu, merambah ke sejumlah provinsi lainnya di China.
Sejumlah bandara di China yang menjadi tujuan penerbangan internasional, termasuk Bandara Lukou di Nanjing ditutup.
Para calon penumpang pesawat dari Indonesia yang hendak kembali ke China merasa kecewa dengan pembatalan penerbangan, meskipun mereka mendapatkan pengembalian uang tiket secara penuh.
Berdasarkan hasil investigasi otoritas kesehatan China bahwa klaster Nanjing bermula dari pesawat Air China nomor penerbangan CA910 dari Rusia pada 21 Juli 2021.
Kebijakan tersebut diambil setelah COVID-19 varian Delta klaster Nanjing, Provinsi Jiangsu, merambah ke sejumlah provinsi lainnya di China.
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Pegawai Imigrasi Diduga Selingkuh, Tak Terima Dilabrak Istri Sah, Lalu Menabrak