Cek Luas Tanam Cabai di Garut, Kementan: Kebutuhan HBKN Bisa Tercukupi
"Berdasarkan prediksi tersebut, saya pikir kebutuhan cabai pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini dapat tercukupi," ujar Anton.
Anton memaparkan, tingginya harga cabai yang terjadi saat ini merupakan akibat dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi Covid-19.
Hal itu, kata dia membuat petani merugi, kehabisan modal dan akhirnya mengurangi luas tanamnya.
Namun demikian, Ditjen Hortikultura terus mendorong produktivitas petani dengan memberikan bantuan saprodi dan pengendalian OPT.
"Meskipun harga tinggi, pemerintah tidak melakukan impor cabai segar. Seratus persen kebutuhan cabai segar di Indonesia, dipenuhi dari produksi dalam negeri," imbuh dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Benny Yoga.
Dia mengatakan, untuk Ramadan dan Idul Fitri diprediksi pasokan aman serta harga cabai tidak setinggi saat ini.
Dinas sudah membuat sistem zonasi pertanaman cabai untuk pengamanan pasokan, yang berasal dari pertanaman di Garut Tengah dan Garut Utara. Sementara untuk Natal dan Tahun baru berasal dari Garut Selatan. Potensi luas panen cabai di Garut mencapai 5.500 - 6.400 hektare per tahun.
"Dengan potensi tersebut, kami siap menjadi penyangga Jakarta," tegas Benny.
Menjelang Ramadan Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto memantau kondisi riil pertanaman cabai di Kabupaten Garut. Begini Prediksi Harga ke depan.
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi