Cekal Pejabat Mubarak ke Luar Negeri
Perlonggar Jam Malam, Militer Mesir Janji Wujudkan Demokrasi
Minggu, 13 Februari 2011 – 06:16 WIB
KAIRO – Setelah menerima mandat dari mantan Presiden Hosni Mubarak untuk menjalankan dan mengendalikan urusan pemerintahan, Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) Mesir cepat bertindak. Institusi yang dipimpin Menteri Pertahanan (Menhan) Mohammed Hussein Tantawi, 75, itu kemarin (12/2) melarang para pejabat rezim Mubarak pergi ke luar negeri.
Menurut seorang pejabat Bandara Internasional Kairo, otoritas berkuasa telah menerbitkan daftar orang-orang yang dicekal ke luar negeri. Yakni, para mantan anggota pemerintahan Mubarak maupun para pejabat negara yang masih menduduki posisinya saat ini tidak boleh meninggalkan Mesir tanpa izin dari kejaksaan atau SCAF.
Baca Juga:
Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu menolak membeberkan identitas orang-orang dalam daftar tersebut. Tetapi, dia menyebut bahwa Menteri Penerangan Anas el-Fiqqi telah menyiapkan kopor untuk terbang ke London, Inggris, kemarin. Tetapi, El-Fiqqi tak jadi muncul di bandara setelah keluar larangan tersebut.
"Instruksi itu dimaksudkan untuk mencegah setiap orang yang bertanggung jawab saat rezim terdahulu (Mubarak, Red) melarikan diri dari negeri ini," tutur pejabat tersebut.
KAIRO – Setelah menerima mandat dari mantan Presiden Hosni Mubarak untuk menjalankan dan mengendalikan urusan pemerintahan, Dewan Tinggi Angkatan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer