Cekal Pejabat Mubarak ke Luar Negeri
Perlonggar Jam Malam, Militer Mesir Janji Wujudkan Demokrasi
Minggu, 13 Februari 2011 – 06:16 WIB
Itu menjadi langkah pertama yang diambil SCAF sejak mengambil alih kekuasaan dari Mubarak. Tokoh yang berkuasa 30 tahun tersebut menyerahkan mandat pada militer pada Jumat malam (11/2) setelah sejuta demonstran turun ke jalan. Aksi unjuk rasa pada hari ke-18 itu menuntut mundurnya Mubarak.
Baca Juga:
Ittihadiya yang berada di kawasan Heliopolis, sebelah timur Kairo, atau sekitar 14 km dari Lapangan Tahrir, pusat unjuk rasa anti-Mubarak sejak 25 Januari lalu
Selama ini rezim Mubarak dianggap sarat dengan praktik korupsi. Tingkat kemiskinan di Mesir juga cukup tinggi. Selain itu, polisi dinilai sering bertindak sewenang-wenang dalam menangkap dan menindas para aktivis yang menyuarakan aspirasi. Pengunjuk rasa menuntut reformasi demokrasi di Mesir.
Militer juga melonggarkan aturan jam malam atau larangan keluar rumah. Mubarak sempat menetapkan jam malam mulai pukul 18.00 hingga pukul 06.00. Ketentuan itu berlaku sejak 28 Januari lalu di Kairo, Alexandria, dan Suez (tiga kota terbesar di Mesir). Aturan tersebut memang tidak dicabut, tetapi militer mengurangi jangka waktunya. Jam malam kini hanya diberlakukan sejak pukul 24.00 hingga pukul 06.00.
KAIRO – Setelah menerima mandat dari mantan Presiden Hosni Mubarak untuk menjalankan dan mengendalikan urusan pemerintahan, Dewan Tinggi Angkatan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer