Cekal Pejabat Mubarak ke Luar Negeri
Perlonggar Jam Malam, Militer Mesir Janji Wujudkan Demokrasi
Minggu, 13 Februari 2011 – 06:16 WIB
Euforia juga masih menyelimuti warga. Banyak orang membanjiri jalan untuk merayakan kejatuhan Mubarak. Ada pula yang memanfaatkan situasi untuk berfoto. Ibu-ibu mengajak anak-anak mereka berfoto di dekat tank-tank militer.
Menyikapi kekhawatiran itu, militer menyatakan bahwa mereka tak akan menentang kehendak rakyat. "Militer tidak akan menjadi alternatif atas legitimasi yang dikehendaki rakyat. Militer akan mendukung transisi damai menuju terpilihnya pemerintahan sipil untuk mewujudkan negara demokrasti yang bebas," kata juru bicara militer dalam siaran televisi.
Juru bicara yang tak disebutkan namanya tersebut juga menyatakan bahwa militer tetap menghormati Mubarak. "Kami menghargai semua yang telah dia berikan kepada negeri ini saat era perang dan damai. Begitu juga, atas patriotismenya yang memberikan prioritas tertinggi demi kepentingan bangsa," tegas dia.
Pernyataan itu menjadi sinyal bahwa kehidupan Mubarak dan keluarganya tidak akan diusik. Setelah meninggalkan istana pada Jumat lalu, Mubarak dan keluarganya telah diungsikan ke Sharm el-Sheikh, kawasan resor di Laut Merah. Di sana, Mubarak memiliki tempat tinggal. Pengganti Anwar Sadat itu juga biasa menerima para tamu kenegaraan, terutama para pemimpin dari negara-negara terkemuka, di pusat wisata tersebut.
KAIRO – Setelah menerima mandat dari mantan Presiden Hosni Mubarak untuk menjalankan dan mengendalikan urusan pemerintahan, Dewan Tinggi Angkatan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer