Cekcok Jelang Hari Pernikahan Itu Biasa, Tidak Perlu Panik
’’Bila salah satu sampai di titik lelah, ambil satu waktu untuk quality time, take a break dari segala persiapan teknis,’’ tuturnya.
Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut menyarankan untuk melihat kembali hal yang menjadi topik perdebatan.
’’Ada hal krusial yang perlu banget untuk fight. Itu pun cara menyampaikannya harus diatur. Namun, ada yang tidak urgen untuk diperdebatkan, jadi ambil titik tengah yang menyamankan semua pihak,’’ katanya.
Buku yang diluncurkan pada Kamis (13/4) di Taman Kajoe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut disusun 16 penulis dari beragam latar.
Selain psikolog, ada financial planner, wedding organizer, party decor, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter kulit, serta banyak lainnya.
Pembuatan buku memakan waktu sekitar tiga bulan, sejak Desember 2016 hingga Februari lalu. Kebetulan, Saskhya dan Fathya Artha yang juga psikolog TigaGenerasi ketika menyusun buku itu sedang menyiapkan pernikahan.
Founder TigaGenerasi Ui Birowo menambahkan berdasar pengalamannya saat menjelang pernikahan dengan aktor Indra Birowo.
’’Biar nggak panik, harus punya knowledge yang cukup. Sebab, pernikahan itu kan memulai hidup baru, harus komunikasi sama pasangan,’’ papar Ui yang kini sudah dikaruniai dua putra.
Pernikahan bukan sekadar hari H upacara ikat janji secara agama dan hukum, lalu dilanjutkan pesta resepsi. Yang jauh lebih penting adalah kesiapan
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Muzz Gelar Acara Singles Mingle untuk Jomblo Muslim di Jakarta
- Belum Mau Buka-Bukaan Soal Rencana Pernikahan, Harris Vriza Minta Didoakan
- 10 Tahun Pernikahan dengan Donita, Adi Nugroho: Happy lah, Pokoknya
- Jokowi Hadiri Pernikahan Putra Bungsu Ketua umum ReJO Darmizal
- Tren Pernikahan Menurun, Prilly Latuconsina Soroti Wanita Mapan