Ceki Domino

Oleh: Dahlan Iskan

Ceki Domino
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sudirman pindah ke Surabaya tahun 2003. Bersama istri. Ia jualan nasi Padang. Di Waru, selatan Surabaya. Di sebuah ruko.

Sejak kecil Sudirman sudah bisa ceki dan domino. "Itulah permainan kami setelah belajar mengaji Al-Qur'an di surau," katanya.

Umur 15 tahun, setamat SMP, Sudirman sudah merantau. Kali pertama ke Palembang. Ikut jadi penjahit.

Dua tahun kemudian ia mendirikan usaha taylor sendiri. Lalu pindah ke Jakarta, tetap di bidang penjahitan. Di Rawa Bening.

Setelah 20 tahun di Surabaya, Sudirman juara. Ia mendapat hadiah sepeda motor Honda. Sekaligus dua.

Panitia menyediakan banyak sekali hadiah sepeda motor. Termasuk yang listrik. Semua hadiah itu dipajang di Rumah Gadang.

Saya melihatnya setiap hari. Baru kali ini saya tahu ada kejuaraan ceki dan batu domino.

Puncak acara perayaan 17 Agustus 2023 ini dilakukan tanggal 26 dan 27 lusa. Halaman Rumah Gadang dipakai bazar makanan Minang. Penuh.

SAYA menang ceki. Kemarin malam. Itu pasti kebetulan. Itulah kali pertama saya main ceki. Latihan. Di Rumah Gadang Gebu Minang, Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News