Cemas Deparpolisasi Pasca-Pilgub
Senin, 24 September 2012 – 05:40 WIB

Cemas Deparpolisasi Pasca-Pilgub
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo khawatir dengan munculnya wacana yang bertendensi deparpolisasi pasca kemenangan Jokowi-Ahok dalam pilgub DKI. Kemenangan Jokowi-Ahok atas lawannya, Foke-Nara, yang diusung mayoritas parpol oleh sebagian kalangan dan pengamat dianggap indikasi publik semakin tidak meminati parpol. "Banyak tokoh independen yang baik, bersahaja, pintar, activist style, tapi tidak mampu mengangkat dukungan masyarakat," ungkap anggota Komisi I DPR itu.
Menurut Tjahjo, anggapan seperti itu menyesatkan. Faktanya, Jokowi-Ahok juga maju dari koalisi parpol, yakni PDIP dan Partai Gerindra. "Dalam setiap pilkada, peran partai dan figur yang dicalonkan itu sama-sama penting," kata Tjahjo, Minggu (23/9).
Parpol, terang Tjahjo, berperan dalam memberikan tiket. Kalau tidak diusung parpol, seorang calon akan maju dari jalur independen. Dalam pilgub DKI juga muncul dua pasangan calon independen. Mereka adalah Faisal Basri dan Biem Benjamin yang saat putaran pertama meraih 4,98 persen suara serta Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria yang hanya memperoleh 1,98 persen suara.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo khawatir dengan munculnya wacana yang bertendensi deparpolisasi pasca kemenangan Jokowi-Ahok dalam pilgub
BERITA TERKAIT
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Syamsu Rizal: Revisi UU TNI Harus Berbasis Kebutuhan Nyata, Bukan Sekadar Formalitas
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?
- Ketua Umum Fokusmaker Bantah Isu Jadi Waketum DPP AMPI