Cemas Deparpolisasi Pasca-Pilgub

Cemas Deparpolisasi Pasca-Pilgub
Cemas Deparpolisasi Pasca-Pilgub
Selama proses pilkada, lanjut dia, parpol memang berperan tak ubahnya sebagai manajer yang mempertemukan arus supply and demand. Di balik itu, kata Tjahjo, peran penting parpol lebih sebagai fasilitator untuk proses admininstrasi, relawan. Di sana parpol menyediakan know how atau pengetahuan praktis untuk memastikan sesuatu diputuskan secara cepat dalam perang menggalang suara bersama relawan.

"Know how ini tidak ada sekolahnya. Memahami situasi politik di republik kita ini serbasulit. Harus jeli dengan kalkulasi politik dan menyerap aspirasi masyarakat pemilih," tegasnya.

Dia menyampaikan, kepemimpinan partai secara tidak langsung harus tetap dihitung dalam semua proses politik, termasuk pilkada. Kombinasi parpol dan figur calon pilkada yang aktif bersilaturahmi, menyerap aspirasi dengan berbagai lapisan masyarakat, kemudian menjual program kerja yang tepat pasti akan berakhir sukses.

"Pilkada DKI ini dan daerah yang lain sebagai contoh. Jangan sampai isu deparpolisasi menggelinding terus. Apa pun, proses perekrutannya dari parpol," kata Tjahjo. (pri/c4/agm)

JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo khawatir dengan munculnya wacana yang bertendensi deparpolisasi pasca kemenangan Jokowi-Ahok dalam pilgub


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News