Cemburu Tak Dikasih Duit, Anas Sarankan Marzuki Tanya SBY
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyindir pernyataan politikus PD Marzuki Alie mengenai dirinya yang tidak pernah diberikan uang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) padahal dia sudah berkontribusi.
Anas menyarankan agar Marzuki menanyakan langsung kepada SBY kenapa tidak diberikan duit oleh Ketua Umum PD tersebut Meski sudah berkontribusi.
"Kalau gitu tanyakanlah pada diri sendiri kalau tidak dapat. Yang kedua tanyalah pada Pak SBY kenapa enggak ngasih ke dia. Kan begitu," kata Anas usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (28/3).
Seperti diberitakan,Marzuki menampik adanya pemberian down payment (DP) pembelian Toyota Harrier dari SBY untuk Anas. Pemberian itu disebut pihak Anas sebagai balas jasa dari Presiden atas bantuannya pada pemenangan Pilpres 2009 lalu. Marzuki membantah adanya pemberian itu. Ia menyatakan SBY tidak pernah memberikan uang secara pribadi demikian.
"Kalau itu ada (pembelian Toyota Harrier), saya cemburu. Saya hampir 5 tahun jadi sekjen partai, tidak pernah dikasih uang, udah kerja keras tanpa digaji sedikitpun tidak pernah dikasih uang," kata Marzuki sambil tersenyum di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (26/3).
Ia juga termasuk yang bekerja keras saat pemenangan Pemilu 2009. Namun, ia tidak pernah mendapat seperti yang diklaim Anas.
"Saya jadi sekretaris pilpres. Waktu saya lebih banyak, berhadapan dengan Bawaslu, kok tidak ada terimakasih dikasih uang. Kalau dikasih uang ke Anas, saya cemburu. Maka saya enggak yakin, SBY tidak pernah ngasih uang ke pribadi-pribadi," beber Marzuki.
Pengacara Anas, Firman Wijaya menyatakan, SBY memberikan uang sebesar Rp 250 juta kepada Anas. Dari jumlah itu, Rp 200 juta untuk pembayaran mobil Toyota Harrier.
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyindir pernyataan politikus PD Marzuki Alie mengenai dirinya yang tidak pernah
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya