Cemindo Dukung Program Infrastruktur di Indonesia Timur
Tujuan kerjasama operasi itu untuk memasok semen di daerah Indonesia Timur. “Kami sudah merealisasikan hal itu,” tuturnya.
Selain Indonesia Timur, Andre menilai, pembangunan infrastruktur pemerintah juga sebaiknya difokuskan ke daerah tertinggal.
Bahkan, di Pulau Jawa sendiri masih ada daerah yang dikategorikan daerah tertinggal. “Ini yang harus diperhatikan. Utamanya, di daerah Banten selatan, Pulau Jawa bagian selatan, itu yang harus diseimbangkan juga pembangunannya. Dan tentunya kami sangat mendukung hal-hal seperti itu,” jelasnya.
Andre menambahkan sudah menjadi tugas pemerintah untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, dan papan seluruh rakyat, termasuk di daerah Indonesia Timur dan di daerah-daerah tertinggal.
“Sampai saat ini kita tahu kebutuhan yang tercukupi itu adalah sandang dan pangan. Sedangkan papan itu masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, dan disinilah kami bisa berkontribusi besar,” ujarnya.
Dia meyakini dengan strategi pemerintah membangun infrastruktur seperti saat ini, pekerjaan rumah di bidang papan akan dapat lebih cepat dicukupi untuk kebutuhan rakyat secara luas.
“Kami yakin arah pemerintah sudah benar dan akan memicu pembangunan properti dalam 2-3 tahun ke depan. Dan saat itulah industri semen akan booming. Kami akan menyiapkan daya dukung untuk pembangunan itu,” katanya.
Dijelaskan, salah satu program di bidang papan (properti), Cemindo juga berpartisipasi dalam program bedah rumah yang diadakan pemerintah.
Direktur PT Cemindo Gemilang Andre Vincent Wenas mengatakan, pembangunan infrastruktur akan memicu pertumbuhan yang lebih pesat di Indonesia Timur.
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Sejumlah Persiapan Kementerian PU Jelang Libur Nataru 2024/2025
- Pinhome: Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Pasar Properti di Daerah
- Resmikan Flyover Madukoro Semarang, Presiden Prabowo: Semoga Bermanfaat Bagi Rakyat
- Indonesia Re Dorong Penerapan ESG dalam Pembangunan Insfrastruktur
- Kesenjangan Tenaga Kerja dan Infrastruktur jadi Kendala Penggunaan AI