Cendekiawan NU Idolakan Bung Karno, Lalu Betah di PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi atau Gus Mis menceritakan alasannya tetap setia bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meski banyak isu miring menerpa partai berlambang banteng itu.
Gus Mis mengaku sejak muda sudah mengidolakan Presiden Pertama Indonesia sekaligus Proklamator RI Bung Karno.
Hal itu diungkap oleh Gus Mis dalam peringatan Harlah ke-95 NU yang dilaksanakan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (31/1).
"Idola saya di masa muda itu Bung Karno lalu kemudian kuliah ke Al-Azhar Mesir dan mondok di Madura," kata Gus Mis, Minggu.
Ketika kuliah, Gus Mis membaca sebuah diktat satu ayat yang dipakai Bung Karno dalam pidatonya. Yaitu surah Ar-Ra'd ayat 11.
"Bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mengubah nasibnya sendiri. Nah, ini ayat yang sangat luar biasa menginspirasi bahwa bagaimana masa depan negeri ini tergantung kita semua," papar Gus Mis.
Selanjutnya, kata Gus Mis, Bung Karno merupakan seorang penggali Pancasila. PDIP menurutnya menjadi tempat yang tepat menggali nilai-nilai ideologi bangsa itu.
Dari situ, Gus Mis, lebih lama mondok di PDIP. Sampai 16 tahun. Bahkan lebih lama dari kuliahnya di Al-Azhar Mesir yang hanya 4-5 tahun.
Gus Mis buka-bukaan soal alasannya betah di PDIP, meski banyak isu miring menerpa partai berlambang banteng itu.
- Legislator PDIP Stevano Dorong MA Segera Membentuk Kamar Khusus Pajak
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Rekan-Rekan Sekjen PDIP Hadir di Sidang Perdana, Pakai Kaus Hasto Tahanan Politik
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik