Cendikiawan NU Dukung Kementan Kembangkan Antivirus Eucalyptus

jpnn.com, JAKARTA - Cendikiawan Muda Nahdatul Ulama (NU) Nur Ahmad Satria mengapresiasi penelitian dan riset yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap inovasi antivirus berbahan dasar tanaman eucalyptus.
Menurut dia, inovasi ilmiah tersebut sangat diperlukan karena eucalyptus juga dikenal sebagai antivirus di banyak negara.
"Saya kira kontribusi para ahli dan peneliti kita terhadap inovasi eucalyptus baik berupa kalung, inhaler ataupun roll on sangat bagus dan harus diapresiasi. Kenapa demikian, karena inovasi ini adalah sebuah usaha peneliti kita yang tentu sudah dikaji dengan riset secara dalam, sehingga perlu didukung untuk memperbanyak produksinya oleh industri atau swasta" ujar Satria, panggilan akrab Nur Ahmad Satria ketika dihubungi, Minggu (5/7).
Sebagai akademisi, Satria menyayangkan pandangan sejumlah pihak atas ketidakpercayaan atas hasil riset dari Litbang Kementan. Namanya ilmiah, kata dia, pendekatan yang dilakukan otomatis bukan pendekatan asal-asalan atau penelitian tanpa riset.
"Saya itu orang akademisi yang harus saintifik dalam melihat sesuatu. Artinya kalau pendekatanya ilmiah dan kalau produk itu sudah diuji oleh para ahli setidaknya kita harus mengapresiasi. Ini kan bukan penelitian hayalan atau megic. Ini penelitian ilmu," katanya.
Dari sisi agama, Satria juga menerangkan kalau kalung aromaterapi eucalyptus bukan sesuatu yang dilarang. Kalung tersebut layak pakai untuk semua orang, termasuk kaum pria karena bukan terbuat dari emas dan perak.
"Apalagi ini untuk kesehatan. Oleh karena itu bagi temen temen yang menggugat dengan konteks agama, bagi saya aga aneh juga ya. Apalagi ini ada pendekatan kesehatannya," katanya.
Terakhir, Satria percaya langkah kementan yang sudah melakukan kerjasama dengan perusahan swasta produsen minyak kayu putih Caplang adalah langkah yang tepat dan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
Cendekiawan NU mendukung Kementan mengembangkan antivirus berbahan dasar tanaman eucalyptus.
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel