Cendikiawan Suryaatmadja,'Cendikia' Indonesia Yang Jadi Mahasisswa Termuda di Kanada
Nama adalah doa. Ungkapan ini agaknya dihayati betul oleh orang tua Cendikiawan Suryaatmadja, remaja Indonesia yang mulai berkuliah di Kanada sejak umur 12 tahun.
Diki, panggilan akrab Cendikiawan, tak hanya cemerlang. Ia juga terampil membawa diri di lingkungan barunya yang sebagian besar dipenuhi rekan non-sebaya.
Sejak tiga tahun lalu, Diki resmi menyandang status mahasiswa jurusan Fisika di University of Waterloo Kanada.
University of Waterloo menurut peringkat terbaru merupakan universitas ketujuh terbaik di Kanada, dan peringkat dunianya adalah 173.
Diki adalah yang termuda di antara rekan-rekan sebayanya di kampus.
Hebatnya, menjadi yang termuda di kelas bukanlah hal baru bagi remaja 15 tahun ini.
Guna mengetahui keberadaan dan aktivitas Diki selama tiga tahun terakhir di Kanada, ABC Indonesia menghubungi Diki lewat email.
Dalam percakapan email dalam bahasa Inggris, Diki menceritakan kepada ABC bahwa sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia telah terbiasa lompat kelas dan hanya menghabiskan 6 tahun untuk menyelesaikan jenjang SD sampai SMA (sekolah menengah atas).
Nama adalah doa. Ungkapan ini agaknya dihayati betul oleh orang tua Cendikiawan Suryaatmadja, remaja Indonesia yang mulai berkuliah di Kanada sejak umur 12 tahun.
- Pagar Nusa Mesir Resmikan Warga Baru Angkatan 3, Gus Nabil Haroen Tekankan Pentingnya Diaspora
- Mudahkan Belanja Produk Indonesia dari 90 Negara, Master Bagasi Sudah Diunduh 20 Ribu Kali
- Eropa Bersatu Merasa Prihatin terhadap Kondisi yang Dialami Kadin Indonesia
- Diaspora Indonesia di Eropa Berharap Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Tanpa Cawe-Cawe Kekuasaan
- Bertemu Diaspora Indonesia di Vancouver, Menko Airlangga Bahas Ekonomi Global
- Kecewa dengan Situasi Politik di Tanah Air, Diaspora Indonesia di Eropa: Lawan Perusak Konstitusi