Cendikiawan Suryaatmadja,'Cendikia' Indonesia Yang Jadi Mahasisswa Termuda di Kanada
Penyesuaian diri dan cita-cita
Diki menuturkan, tiga tahun terakhir hidup sebagai mahasiswa telah merubah pribadinya.
"Aku pikir, kemampuan belajar dan sosialku menjadi semakin baik."
"Dulu waktu awal berkuliah, lingkungan di kampus terasa aneh, enggak seperti SMA. Tapi sekarang aku lebih bisa beradaptasi," kata alumnus Sekolah Kesatuan Bogor ini.
Ia juga mengaku tak ambil pusing dengan beberapa teman kuliah, yang menurutnya, memperlakukan dirinya dengan sedikit berbeda.
"Ya aku sadar kebanyakan mahasiswa enggak sering bergaul dengan anak 15 tahun."
"Tapi orang-orang di lingkaran pertemananku memperlakukanku layaknya mereka memperlakukan yang lain," ujar remaja yang berprinsip 'kebahagiaan harus diupayakan' ini.
Uniknya, mahasiswa muda ini mengatakan ia, kini, lebih banyak memiliki teman dibanding ketika masih bersekolah di Indonesia.
Nama adalah doa. Ungkapan ini agaknya dihayati betul oleh orang tua Cendikiawan Suryaatmadja, remaja Indonesia yang mulai berkuliah di Kanada sejak umur 12 tahun.
- Pagar Nusa Mesir Resmikan Warga Baru Angkatan 3, Gus Nabil Haroen Tekankan Pentingnya Diaspora
- Mudahkan Belanja Produk Indonesia dari 90 Negara, Master Bagasi Sudah Diunduh 20 Ribu Kali
- Eropa Bersatu Merasa Prihatin terhadap Kondisi yang Dialami Kadin Indonesia
- Diaspora Indonesia di Eropa Berharap Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Tanpa Cawe-Cawe Kekuasaan
- Bertemu Diaspora Indonesia di Vancouver, Menko Airlangga Bahas Ekonomi Global
- Kecewa dengan Situasi Politik di Tanah Air, Diaspora Indonesia di Eropa: Lawan Perusak Konstitusi