Cendrawasih Papua FC, Wakil Papua di LPI

Dari 20 pemain yang sudah resmi bergabung ini berasal dari club local seperti Emsyk FC, Tunas Muda, PSK Kayu Pulo dan Volta PLN.  Benny menambahkan dengan keberadaan tim Cendrawasih Papua FC paling tidak akan mengakomodir pemain yang memiliki kemauan dan skill namun tidak terakomodir di Persipura, dengan sendirinya kompetisi kedua tim ini akan berjalan seriring dengan target bagaimana memajukan sepakbola nasional maupun sepakbola Papua. Gengsi yang ditunjukkan pemain Cendrawasih Papua FC juga tak kalah kelas, setelah berlatih dengan waktu yang ditentukan, tim lantas memasuki gedung yang mirip mes untuk beristirahat dengan terlebih dahulu mengkonsumsi makanan bergizi yang disediakan.

Disinggung tentang minimnya pengalaman pemain-pemain Cendrawasih Papua FC Benny mengaku tetap optimis bisa bersaing dengan club dari daerah lain. "Tetap optimis, bagi saya tim yang baru naik di ISL juga awalnya kesulitan dan belum sempurna namun pada prinsinya kami berani memulai dan terlihat baik pelatih dan pemain sama-sama satu visi," tambahnya.

Sementara pelatih Uwe Erkhenbrekher mengaku sempat kaget ketika pertama kali ini melatih di Papua. Selama melatih, baru kali ini ia melihat ada lapangan yang tidak memiliki garis ditambah kondisi tanah yang keras.

Tapi sebagai pelatih professional, Uwe mengaku tak ambil pusing dengan kondisi lapangan. Baginya tugas utamanya adalah melatih, bagaimana  merubah kondisi dari nol menjadi bisa bermain bola dengan baik. "Anda tahu, disini sangat luar biasa. Anak-anak sangat bersahabat dan memiliki tubuh atletis. Papua seperti paradise karena lapangan dikelilingi dengan bukit, gunung dan ilalang, berbeda dengan Jakarta  dimana lapangan justri dihimpit oleh gedung-gedung," jelas Uwe seperti diterjemahkan Benny.