Cengkok Oye!

Oleh: Dahlan Iskan

Cengkok Oye!
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pentas itu selesai jam 03.00. Langsung kembali ke Karanganyar. Naik mobil yang sama. Dengan penumpang yang sama. Cepat sekali. Jam 10.00 sudah tiba di Karanganyar.

Sejak itu Pak Manteb tidak lagi oye. Sesak napas. Badan meriang.

Namun, masih ada satu pentas lagi. Di rumahnya sendiri di Karangpandan, Karanganyar.

Di pendapanya yang luas. Dengan lakon Srikandi Senopati. Itulah pentas tanpa menonton. Pentas live streaming. Untuk penggemar Pak Manteb yang ratusan ribu di seantero Indonesia.

"Saya tidak ikut di pentas live streaming itu. Saya sendiri live streaming dari rumah saya di Sragen," ujar Medhot Sudarsosno, anak sulung Pak Manteb.

Saya telepon Medhot kemarin sore. Saya mengucapkan duka cita. Juga wawancara untuk tulisan ini.

Medhot adalah anak tunggal dari istri yang pertama. "Bapak saya kan kawin delapan kali. Saya punya lima adik dari istri-istri berikutnya," ujar Medhot.

Meski Medhot tinggal di Sragen, tetapi Sragen yang paling Selatan. Beda kabupaten, tetapi secara geografis tidak jauh dari Karangpandan. Hanya 20 Km.

Sejak itu Pak Manteb Sudarsono tidak lagi oye. Sesak napas. Badan meriang, Namun, masih ada satu pentas lagi..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News