Cengkok Oye!

Oleh: Dahlan Iskan

Cengkok Oye!
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Saya sendiri, waktu masih mahasiswa, pernah punya keinginan meniru suara beliau," ujar Ki Kuntadi.

"Demikian juga beberapa mahasiswa pedalangan angkatan saya," tambahnya.

Medhot punya rumusan yang baik untuk menggambarkan upaya Pak Manteb mengatasi kelemahannya itu. "Pintar-pintarlah mengolah cengkok," ujar Medhot menirukan doktrin ayahnya.

"Juga harus pinter memainkan nada," tambahnya.

Medhot kini sudah jadi dalang terkenal. Ia seperti ayahnya: tanpa sekolah pedalangan. Autodidak. Belajar sendiri.

"Ayah juga tidak pernah mengajar saya bagaimana mendalang yang baik," ujar Medhot.

Sang ayah, katanya, hanya menekankan satu hal: "Kalau mau hebat, seperti ayah, ya harus sering menonton ayah mendalang".

Soal kemampuan yang lain-lain tergantung cara dan kesungguhan mengasah diri.

Sejak itu Pak Manteb Sudarsono tidak lagi oye. Sesak napas. Badan meriang, Namun, masih ada satu pentas lagi..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News