CEO Boeing Akui Kesalahan Penanganan Sistem Peringatan Kokpit 737 MAX
CEO Boeing mengatakan, perusahannya membuat "kesalahan" dalam menangani sistem peringatan kokpit yang bermasalah di pesawat 737 MAX sebelum dua kecelakaan fatal yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Poin utama:
• CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan komunikasi perusahaan itu dengan regulator "tidak konsisten"• Perusahaan tidak memberi tahu regulator selama lebih dari satu tahun bahwa indikator keselamatan gagal berfungsi sebagaimana dimaksud
• Muilenburg mengatakan ia yakin 737 MAX akan diizinkan untuk terbang lagi akhir tahun ini
Berbicara di depan Paris Air Show, CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan kepada wartawan komunikasi perusahaan dengan regulator, pelanggan dan publik "tidak konsisten dan itu tak bisa diterima".
Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menyalahkan Boeing karena tidak memberi tahu regulator selama lebih dari setahun bahwa indikator keselamatan di kokpit pesawat terlaris itu tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Boeing dan FAA mengatakan lampu peringatan itu tidak penting untuk keselamatan penerbangan.
Belum jelas apakah salah satu tabrakan bisa dicegah jika peringatan kokpit berfungsi dengan benar.
Boeing mengatakan semua pesawatnya, termasuk MAX, memberi pilot informasi penerbangan yang diperlukan - termasuk kecepatan, ketinggian dan kinerja mesin - yang mereka butuhkan untuk terbang dengan aman.
Tetapi komunikasi yang gagal telah mengikis kepercayaan pada Boeing ketika perusahaan ini berjuang untuk bangkit kembali dari kecelakaan pesawat penumpang mereka di Indonesia dan Ethiopia.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter