CEO Commitment Arief Yahya

CEO Commitment Arief Yahya
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

Keseriusan CEO akan terlihat dari bagaimana Pemda memprioritaskan sumber daya dan anggaran mereka di pariwisata. Contoh mudahnya adalah mengenai besaran anggaran untuk pariwisata, dan apakah pemilihan Kepala Dinas Pariwisata-nya sudah yang terbaik.

Kalau mau berterus-terang, saya hanya akan bantu provinsi, kabupaten/kota yang gubernur atau bupati/walikota yang benar-benar committed dan konsisten membangun pariwisata.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey adalah dua CEO yang bisa dijadikan teladan dalam men-drive pariwisata sebagai core business bagi daerahnya.

Kita bisa lihat hasilnya sungguh luar biasa. Banyuwangi yang semula terkenal sebagai “Kota Santet” kini lebih dikenal karena pariwisatanya. Begitu pula dengan Sulut, growth kedatangan wismannya sangat mengagumkan, terutama dari Tiongkok.

Dengan komitmen yang kuat dari gubernurnya, Provinsi Bangka Belitung (Babel) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tercepat. Setelah diteken Presiden Joko Widodo Maret 2016 lalu, lima bulan kemudian, tepatnya Agustus sudah ada pembangunan hotel. Ini tidak akan terjadi jika gubernurnya tidak respek dengan sektor pariwisata.

Contoh lain adalah Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Danau Toba Sumatera Utara. Ketika tujuh bupati-nya sudah kompak membangun pariwisata di Danau Toba, kemudian terjadi akselerasi yang luar biasa. Danau Toba bisa kembali menjadi primadona pariwisata seperti yang pernah dialami dalam beberapa dekade lalu.

Saya selalu bilang, ketika CEO-nya committed, everything goes easier, faster and better. Coba kalau gubernurnya lelet, tidak akan mungkin itu terjadi. Kalau menunggu CEO yang lelet, hanya akan membuang waktu dan capek. Lebih baik kita dukung CEO yang punya komitmen tinggi terhadap sektor pariwisata dan cepat kerjanya.

Mengakhiri CEO Message kali ini, saya menegaskan sekali lagi, bahwa 50% sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment. Keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata. Dengan komitmen dan dukungan CEO serta seluruh stakeholder, tidak mustahil target 20 juta wisman pada 2019 akan tercapai!

Indonesia Incorporated selalu menjadi mantra yang magis ketika kita bicara pembangunan sektor pariwisata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News