CEO Drydock Minta Maaf
Jumat, 23 April 2010 – 06:34 WIB
Berapa besar kerugian yang dialami perusahaan akibat kerusuhan itu" Baharum belum bisa menyebutkan. "Kita inventarisir dulu kerusakan yang terjadi," katanya. "Yang terpenting, pekerja bisa menenangkan diri dulu dan yang luka-luka bisa diobati," ujar Baharum, lagi. Ia menambahkan, pekerja asing yang rata-rata digaji 1.600 dolar Singapura per bulan itu berasal dari India, Bangladesh, Myanmar dan Malaysia. Jumlahnya 212 orang pekerja.
Baca Juga:
'Secepatnya mereka akan kita pulangkan ke negara masing-masing,' ucapnya. Saat ini, pekerja asing itu diamankan di Mapolda Kepri 170 orang dan selebihnya 42 di Poltabes Balerang.
Kabiro Binamitra Polda Kepri Kombes Pol Ricky F Wakanno mengatakan, mereka yang terlibat pelanggaran hukum dalam kerushan akan tetap diproses. "Seperti, pemicu kasus tersebut (Ganesh) jelas akan diproses,' ucap Ricky.
Kapoltabes Balerang Kombes Pol Leonidas Braksan, menyebutkan, untuk mengamankan Drydock Word Graha itu, Brimob Poltabes Balerang dibantu satu pleton Brimob yang datang dari Pekanbaru, dikerahkan ke perusahaan tersebut. Selain pasukan Brimob dari Riau, satu pleton TNI-AD dari Batalyon 134 Tuah Sakti juga dikerahkan.
BATAM - Chief Executive Officier (CEO) PT DW Graha, Denis Welch, di depan pejabat Polda Kepri, meminta maaf atas peristiwa berdarah dan berbau
BERITA TERKAIT
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi