CEO Indodax Berbagi Kiat Memilih Aset Kripto, Simak!

Yang ketiga volume trading nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam.
Yang keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut. Yang kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.
“Serta yang terakhir dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut,” jelas Oscar.
Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko.
Whitepaper merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri projek kripto tersebut, market nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya seperti apa, penggunaan dana nya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.
Yang ketiga, investor dapat melihat komunitas nya. Investor dapat mengikuti inovasi yang akan dibuat token tersebut dari keaktifannya di sosial media project tersebut serta event yang akan mereka selenggarakan beberapa waktu lalu dan beberapa waktu ke depan.
Tidak lupa yang terakhir adalah berita mengenai proyek suatu aset digital, apakah tone nya cenderung positif atau negatif.(chi/jpnn)
Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasarnya tertinggi.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Media Asing Sorot Danantara, Dinilai Serius soal Profesionalitas
- Pintu Academy Bahas Strategi Arbitrase dalam Trading Cryptocurrency
- Pintu Academy Beri Kiat Mengelola FOMO dalam Investasi Kripto
- Upbit Indonesia Gelar Media-Komunitas Gathering, Bahas Masa Depan Web3 dan Kripto
- Ini Aturan Baru Pemberitahuan Pabean di Kawasan Bebas, Simak Penjelasan Bea Cukai
- Pintu Academy Bahas Soal Fork Dalam Blockchain