Cerai Makin Mudah, Tak Perlu Ada Kesalahan

Hal inilah yang terjadi pada Vicky (yang tak mau disebutkan namanya keluarganya). Dia dan suami pertamanya, katanya, "harus membuat skenario dan situasi yang kami pikir akan diterima" oleh pengadilan setelah keduanya setuju untuk bercerai baik-baik.
Kepada Radio BBC Vicky mengatakan pernikahan keduanya pun bermasalah karena suaminya seorang pria yang "sangat manipulatif" dan "keras" yang menolak terlibat dalam proses perceraian. Ia mengaku harus menunggu selama lima tahun berpisah secara sah.
"Seharusnya saya bisa keluar dari hubungan itu lebih cepat dan lebih dini," katanya.
Beberapa pengacara urusan keluarga menyambut baik berakhirnya tradisi perceraian yang saling menyalahkan, namun mereka menekankan bahwa pendampingan hukum tetap diperlukan untuk menyelesaikan masalah keuangan dan hak asuh anak.
Sebuah survei yang dilakukan oleh firma hukum Slater dan Gordon menunjukkan 32 persen responden yang saat ini hidup bersama tanpa menikah menyatakan kecenderungan untuk menikah karena proses perceraian menjadi lebih sederhana.
AFP
Diproduksi oleh Farid Ibrahim untuk ABC Indonesia.
Pasangan suami istri di Inggris tidak perlu lagi saling menyalahkan dan menunjukkan bukti di pengadilan bila ingin bercerai
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang