Ceramah di Universitas Jambi, Ajak Mahasiswa Perangi Golput
jpnn.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman mengatakan pembangunan sosial ekonomi Indonesia masih 'terjajah' meski di bidang lainnya berkembang pesat. Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan ketimpangan antara si kaya dan si miskin kian melebar.
Pernyataan ini disamapikan dalam kuliah umumnya bertema "Kepemimpinan Menuju Negara Adidaya" di hadapan 500-an mahasiswa Universitas Jambi di Kampus Pinang Masak, Muaro Jambi, Selasa (25/3). Irman menegaskan, Indonesia sesungguhnya adalah negara yang diprediksi punya prospek sangat cerah di masa mendatang untuk menjadi negara maju. Namun begitu, masih banyak masalah-masalah mendasar yang harus diselesaikan.
"Proses pembangunan sosial ekonomi serta pembangunan demokrasi dan desentralisasi bangsa ini masih belum menemukan format terbaik," kata Irman kepada wartawan. Ia datang ke Unja bersama dua Anggota DPD asal Jambi, M. Syukur dan Hasbi Ansory,serta Sekjen DPD RI Sudarsono Hardjosoekanto.
Irman lantas menyebut ciri-ciri negara terjajah. Pertama, negeri tersebut dijadikan sumber bahan baku murah oleh negara-negara industri dan kapitalis yang menjajahnya; kedua, dijadikan sebagai pasar untuk menjual produk-produk hasil industri negara penjajah; dan ketiga, negeri jajahan dijadikan tempat mencari rente dengan memutarkan kelebihan kapitas mereka.
Kondisi tersebut, kata Irman, sama persis dengan apa yang dialami Indonesia saat ini. Kekayaan alam Indonesia masih dijual murah kepada bangsa asing, bahan baku dan bahan mentah yang dihasilkan bumi Indonesia juga masih terus mengalir ke luar negeri untuk memasok kebutuhan industri negara lain yang lebih maju. Sementara, pada sisi lain, negara ini terus dibanjiri dengan produk-produk industri, elektronik dan barang teknologi lainnya oleh negara asing itu.
"Negara kita adalah konsumen handphone terbesar ketiga dan salah satu pasar mobil dan sepeda motor terbesar di dunia," katanya.
Selain itu, sebut Irman, dewasa ini lebih 50 persen perbankan di negara kita dikuasai oleh pemodal asing, karena Indonesia masih dianggap sebagai tujuan investasi uang terbaik di dunia dengan suku bunga yang jauh lebih tinggi dibanding negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Eropa, Singapura, bahkan di atas Malaysia dan Thailan.
"Saya menyimpulkan, meski Indonesia sudah merdeka secara politik hampir 70 tahun, namun secara ekonomi kita masih jauh dari merdeka," kata dia.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman mengatakan pembangunan sosial ekonomi Indonesia masih 'terjajah' meski di bidang lainnya
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai